Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh,
Alhamdulillah atas nikmat Alloh subhanahu wa ta’ala, yang sampai saat ini saya dizinkan dan diberikan nikmat untuk mencoba menulis kembali.
Sudah lama juga tidak nge blong blog, kali ini sekalian juga mau coba ngeblog via smart phone yang kadang membuat tidak smart.
Saya sedang kefikiran untuk menceritakan pengalaman saya menjadi IT Supervisor, sehingga saya memberanikan diri untuk menulisnya disini.
Saya memulai menjadi IT Supervisor sejak 2010 lalu dan alhamdulillah sampai saat tulisan ini di publish masih terus berkarya di title ini.
Apakah tidak tertarik menjadi Assistant Manager (asmen) atau Manajer? Jawaban saya tergantung, ya tergantung kondisi dan banyak hal juga yang harus dipertimbangkan.
Karena seorang Manager dalam organisasi salah satu top level, dan tentunya akan turun nilainya juga jika diatasnya memiliki tree seperti Head Of IT / General Manager IT / Chief Technology Officer (CTO) / IT Director.
Dan juga terbayang, semakin tinggi title semakin tinggi juga tantangannya bukan?
Bukan saya tidak berani mengambil tantangan, tetapi saya masih mau memaksimalkan karya saya di title yang sekarang, dan masih merasa kemampuan saya untuk menjadi Manager masih belum mumpuni. Sehingga saya tidak mau dibilang Boss karbitan.
Oke daripada panjang lebar membaca selipan curhatan saya lebih baik langsung saja ke inti tulisan ini.
Pandangan simple versi saya mengenai Officer (atau biasa yang disebut staff), Supervisor, Manager. Saya ambil tiga title ini supaya lebih mudah memahaminya dan juga tiga title ini adalah tree organisasi standard di perkantoran, tapi bisa juga berbeda tergantung kebutuhan dan budaya dari organisasi di kantor masing-masing, langsung saja inilah pandangan saya mengenai tiga title tersebut sesuai dengan pengalaman yang saya jalani saat ini :
Dalam hal ini saya ambil sample sesuai dengan bidang saya sebagai IT :
- Officer atau biasa disebut Staff
Bertugas untuk melakukan eksekusi yang di mandatkan oleh Supervisor ataupun Manager langsung, di posisi ini seorang Officer harus (*saya kasih tebal taukan maksudnya? hahaha) memiliki skill yang “mumpuni” atau setidaknya menguasai perangkat / tools / sistem dsb yang digunakan oleh Perusahaan / Organisasi.
Dalam hal ini saat awal kerja di suatu Perusahaan / Organisasi, Officer mempelajari apa yang akan dia kerjakan nanti,Keuntungan (+)
inilah sebenarnya nilai plus dari seorang Officer dia bisa belajar sekaligus di kasih gaji juga oleh Perusahaan.Sebagai contoh pekerjaannya :
Helpdesk membantu user jika mengalami kesulitan / kendala; Install komputer, setting printer, perbaikan email bermasalah, ada virus di komputer user dan lain lainDan juga bukan hanya pekerjaan teknis yang ringat IT Officer di tuntut juga mampu melakukan pekerjaan teknis di tingkat lanjutan tapi skalanya tidak besar seperti title selanjutnya, seperti configurasi server dsb (ini pun perlu kepercayaan dari atasan terkait).
- Supervisor atau bahasa Indonesia nya adalah pengawas
Nah untuk title ini saya ibaratkan title gantung, karena pekerjaan Officer dia kerjakan dan pekerjaan Manager juga di kerjakan pada posisi ini menjadikan kami dalam posisi yang komprehensif (luas cakupan pekerjaannya), karena kami harus mengetahui secara umum (kadangtidak perlu detail) pekerjaan Manager dan melakukan beberapa pekerjaan Manager dan juga harus menguasai dan mengerjakan pekerjaan Officer, namun keduanya dalam skala kecil.Supervisor memberikan arahan kepada Officer agar bisa menjalankan program-program dari Manager atau Supervisor juga bisa membuat suatu program yang sudah di approved oleh Manager tentunya untuk di implementasikan Officer.
Keuntungan (+)
Mendapatkan kesempatan untuk belajar menjadi seorang Manager, walaupun belum bisa mengambil keputusan besar, tetap mengerjakan pekerjaan Officer yang mampu mengasah skill personal dan organisasi secara rutin.Sebagai contoh pekerjaannya : Membuat budget kecil kecilan, membuat atau mengatur jadwal / schedule team, punya wewenang menginstruksikan Officer untuk melakukan tindakan dsb.
- Manager atau dalam bahasa Indonesianya Pengatur
Ya benar namanya juga pengatur jadi jangan sewot kalau kita diatur oleh title ini karena sesuai dengan title nya tugasnya adalah mengatur seluruh kegiatan organisasi dan punya hak akses penuh, dan title ini memiliki tanggung jawab ke Head Of atau Direksi langsung, di title ini sudah tidak lagi perlu bersentuhan dengan hal teknis yang seperti Officer lakukan sebenarnya, karena pasti membuang waktu dan tidak efisien.Saya tidak bisa menjelaskan ini secara detail sekali karena saya juga belum pernah merasakan langsung menjadi Manager, walaupun sempat 1.5 Tahun saya menjadi Manager incharge, tapi secara lanjutan (advance) atau aslinya saya kurang tahu betul.
Karena yang saya lakukan saat itu budgeting, pengambil keputusan OK atau tidak dengan ERP yang akan digunakan, pembuatan design technology dsb.Â
Kurang lebih secara singkat itulah gambaran pekerjaan seorang Supervisor, mudah-mudahan bermanfaat untuk memberi gambaran umum 3 title tadi.
Intinya adalah tempatkan diri anda sesuai dengan apa yang diberikan dan di amanatkan, jangan keluar jalur karena anda akan kesulitan sendiri dalam mengontrol operational anda.
Wassalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh.
Jika artikel ini bermanfaat ambil baiknya dan tinggalkan yang tidak baiknya.
Seorang Hamba Alloh yang Fakir Ilmu, Sedang belajar hidup di jalan yang di ridhoi Alloh subhanahu wa ta’ala, Sarjana Ilmu Komputer. Menempatkan diri saya sebagai Blogger, Hotelier, IT Engineer, Traveler, Photographer dan Goweser. Ingin menjadikan halaman blog ini media berbagi tulisan kebaikan insya Alloh.
Pak apakah bisa yang sarjana hukum yang paham komputer sma program2 dalam komputer..Bisa berkarir sebagai it supervisor?
Pak Risal yang saya hormati,
Sangat Bisa Pak, tetapi dalam alur proses didalam organisasi perkantoran biasanya pihak HR dan user menginginkan seorang yang sudah berpengalaman di posisinya dan bidangnya, tapi tak di pungkiri juga ada perusahaan yang mempercayakan orang yang berbeda bidang untuk mengisi posisi tersebut tentunya asalkan si “imigran” tersebut bisa meyakinkan pihak perusahaan.
Salam,
Bayu
*Maaf baru sempat baca commentar nya, kemarin sempat vacum nge blog :).
Sebelum bapak menjadi it supervisor bapak bekerja sebagai ap?…
Sekrang in klw mau cari kerja pasti yg di bituhkam pasti pengalaman. Bagamana kta bisa kta yg belum berpengalan mendpat pengalaman klw semua perusahan mencari yg ber pengalaman?
Pak Risal,
1. Saya mulai dari sangat bawah pak, IT Daily Worker (yang dibayar ketika masuk kerja saja).
2. Pertanyaan 2 ini yang agak sulit saya jawab ya pak :D, karena ada campur tangan Tuhan di dalamnya, tapi se pengalaman saya segala sesuatu pasti ada “tester” nya, yang saya maksud tester disini adalah, ketika kita bisa meyakinkan orang bahwa kita adalah orang yang amanah, orang yang mau bekerja keras dan bekerja dengan baik insyaAlloh kita akan di percaya orang, itulah yang saya maksud dengan tester, ketika orang melihat kerja kita selama ini dengan baik, apapun bidangnya, nah kepercayaan orang inilah yang akan membuka jalan kita untuk peluang masuk ke perusahaan dengan cara kepercayaan tadi, atau bahasa singkatnya (ada orang dalam) dll, itulah saya sebut tadi ada campur tangan Tuhan di dalamnya.
Pasti ada jalan yang tidak terduga jika kita terus istiqamah ikhtiar dan fokus di mana pun kita berkarya, karena ketika saya sebagai user dan interviewer sering juga mengambil orang yang bukan berasal dari bidang IT untuk dipercayakan berkarya di posisi IT, dengan keyakinan bahwa skill bisa dibentuk.
Yang dicari dalam mencari karyawan adalah kemauan untuk belajar dan berkarya, itu point penting yang saya selalu bawa dalam mencari calon karyawan.
Tetap semangat dan berkarya, terima kasih sudah berkunjung ke blog saya.
Salam,
Bayu