Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh,
Bismillahirrohmanirrohim.
Kali ini saya akan sedikit memberikan pengalaman mencari dan memilih rekan kerja / team yang cocok dengan yang saya harapkan, agar pekerjaan kita berjalan dengan lancar dan menjadikan saya dan team mampu memberikan performa pekerjaan yang maksimal.
Sebelumnya saya akan bercerita sedikit mengenai pengalaman pemilihan team saya melalui proses pemilihan sampai dengan perekrutan.
Suatu ketika saya sedang mendapatkan project pertama saya dari kantor di daerah Karawang, dimana waktu itu saya sedang ber “solo” fighting tanpa bawahan atau atasan.
Singkat cerita, saya bekerja dengan vendor untuk pengurusan infrastruktur dan Hotel System. Disaat itulah saya sering berkomunikasi dengan team vendor tersebut. Memang disaat itu saya membutuhkan sebuah team yang mampu membantu saya dari sisi administrasi, teknis dan juga pelaporan.
Sampai saat nya saya bertemu dengan seorang tenaga ahli dari vendor tersebut dan sedikit berbincang.
Saya terus memantau pekerjaan tenaga ahli tersebut, dan so far saya melihat orang ini fokus dan tidak terlalu banyak bicara diluar dari pekerjaannya. Dan juga bertanggung jawab penuh pada hasil pelaporan pekerjaan, sehingga saya memutuskan untuk iseng-iseng menanyakan apakah bersedia bergabung dengan saya untuk menjadi satu team.
Dan jawabannya pun tidak mengecewakan, dia “sumringah” untuk menjawab bersedia (*murahan) 😀 .
Butuh waktu untuk memasukan orang ini ke dalam squad team, kurang lebih satu tahun lamanya setelah penawaran yang saya berikan, dikarenakan alasan budgeting dan planning struktural.
Begitu pula untuk tambahan team lainnya yang belum bisa saya jelaskan satu per satu, karena sampai saat ini saya memiliki 7 orang team lainnya yang saya dan atasan saya pilih.
Mungkin insya Alloh akan saya jelaskan satu persatu di blog ini kalau ada kesempatan (*tidak janji 🙂 )
Baiklah langsung saja ke inti pembahasan pemilihan rekan kerja yang sesuai dengan saya.
Pemilihan rekan kerja yang sesuai menurut penilaian saya adalah :
- Memiliki kemauan untuk bekerja dan belajar yang kuat
- Memiliki attitude yang baik
- Mampu bekerja dengan team
- Konsisten
- Bisa menjadi pendengar dan implementor yang baik
- Memiliki jiwa religius yang baik (harusnya hal ini berada di nomor 1, namun sulit untuk mengetahui ilmu agamanya secara singkat)
- Tidak suka mengeluh
- Tak perlu skill yang kuat atau berpengalaman, kalaupun memiliki kandidat yang punya skill kuat suatu nilai plus yang patut di syukuri oleh saya 🙂
Didalam team saya tidak mau membagi level dibawah saya sebagai pembeda title atasan dengan bawahan, tetapi lebih ke fungsi kerja masing-masing saja.
Ini salah satu saran dari saya agar team terasa hidup tanpa ada batasan diluar fungsi nya.
Demikian sedikit cerita dari saya, mungkin bisa sedikit dijadikan referensi dalam mencari rekan kerja maupun pembentukan team.
Jika artikel ini bermanfaat ambil baiknya dan tinggalkan yang tidak baiknya.